assalamualaikum.wr.wb...
cerita SEBELUMNYA <<< klik
Sebenarnya
sih kalau suara kentut mah itu engga sengaja dia kelepasan. Lalu ada suara “duhh
siapa sih yang kentut, bau tau gak” Dengan nada yang malas malasan. Yoga pun
kaget “waduh suara siapa itu, suara cewe lagi, jangan jangannn mba kunti lagi,
ah engga bakalan, mana mungkin sih kuntilanak bisa ngomong, orang dia bisanya
Cuma ketawa doang” sisil berkata “ih yoga berisik tau” yoga ketawa dalam hati
“ohahaha ternyata tadi si sisil yang ngomong, sial dia denger aja lagi, untung
dia engga bangun, Cuma ngomong doang. Tapi kok bisa ya, dasar cantik cantik
aneh, untung lu cantik sil. Eh tapi ngomong ngomong ini si rizal tidurnya kebo
banget sih, dari tadi di gangguin engga bangun bangun” lalu rizal pun terbangun
dari tidurnya sambil kucek kucek mata “ett berisik banget. siapa sih yang
ngomong mulu engga aus apa” dalam hati rizal pun berkata “akhirnya dia bangun
wah siap siap muka serem” kemudian setelah kucek kucek mata, rizal pun melek
dan tiba tiba dia teriak histeris, “huaaaaaaaaaaaaaaaa….. po… po.. poc..
benconggggg eh salah poconggggg… “ lalu yoga pun membuka mukena tersebut sambil
ketawa dan berkata “haha ini gua zal, gua tau kok lu kaget banget kan? Takut
banget kan? Ah payah lo jadi cowo penakut banget” rizal berkata sambil
terkencing kencing “bu… buk.. bukan gitu yog.. lu… lu… lia… liat coba
dibelakang lu” yoga pun menolahkan lehernya dan mencoba menengok kebelakang
dengan perlahan lahan. Yoga teriak “po.. po.. poc.. pocongggg “ yoga pun
pingsan. Karena si rizal teriak kencang sekali dan berisik, niko, billy dan
sisil yang tadinya tidurnya sangat terlelap akhirnya mereka terbangun dan
menanyakan apa yang terjadi kepada si rizal. Niko berkata dengan mata yang
masih merem melek merem melek (ngantuk): “aduh lu kenapa sih zal berisik
banget, gatau orang lagi seru seru apa? Gua kan lagi mimpiin si sisil (berkata
dalam hati: mampus keceplosan gua).” sisil
menjawab: “apa? Niko mimpiin aku? Kok aku engga mimpiin kamu sih? Aku tadi
mimpiin billy” dalam hati niko “nyessss… nyesekkkk woi.!!! Njirrr.” Billy
berkata dengan gembiranya : “apa? Serius kamu mimpiin gua sil? Alhamdulillah ya
allah… emang kamu mimpiinya kita lagi ngapain? Pasti adegan romantis ya?.” sisil menjawab: “kok romantis? Orang aku
mimpiin kamu meninggal.” Niko pun tertawa terbahak bahak. Si rizal berkata
dengan mengeplak kepala niko yang sedang tertawa: “woi malah pada cerita mimpi,
tuh liat si yoga pingsan gara gara ngeliat pocong, kualat dia tadinya dia mau
ngerjain gua, eh malah dia dikerjain sama pocong beneran, ih bulu kuduk gua
jadi merinding, tapi sumpah tadi gua juga liat pocongnya.” Niko menjawab dengan
muka kepo: “ah yang bener lu?.” Billy pun juga: “ah gua mah sih gapercaya, lu
mah kan orangnya penakut, mungkin itu halusinasi lu aja.” Rizal menjawab dengan
muka yang meyakinkan: “lah itu buktinya yoga pingsan.” Tiba tiba sisil ikut berbicara: “oh jadi yoga
pingsan gara gara liat pocong, haha Cuma pocong. Apaaaaa? Poconggggg?
Huaaaaaaaaa… pulang yuk, sisil takut disini ternyata ada pocongnya.” Niko
menjawab: “aduh sisil kamu berisik banget sih, gausah teriak juga kali ini kan
udah malem.” Sisil menjawab: “ih niko jahatttt…. Males ah sama niko mah
(cemberut).” Niko pun menjawab: “eh iya aku mah bercanda ayo teriak lagi yang
kenceng sisil ayo yang kenceng, sini abang dengerin kamu teriak.” Billy
menjawab: “eh malah pada bercanda ayo kita bangunin si yoga, ada yang bawa
minyak kayu putih ga?.” sisil pun menjawab dengan mengambil sesuatu ditasnya:
“minyak kayu putih? Nih aku ada. Emangnya buat apa billy?.” Billy menjawab:
“buat aku minum sisil, gua haus banget nih, sini minyak kayu putihnya aku
minum, aku tau kamu mau aku cepet cepet mati kan? Duhh udah tau buat bangunin
si yoga.”
Kemudian setelah
mereka berhasil membangunkan si yoga dari pingsan nya, akhirnya mereka pun
mulai menanyakan apa yang sebenarnya terjadi kepada yoga, dan yoga pun
menjelaskan bahwa ia melihat pocong, dan menjelaskan bahwa rumah yang mereka
tempati angker dan ada makhluk astralnya. Kemudian setelah beberapa menit
mereka mendengar suara gamelan dan di ikuti dengan lagu sinden.
Rizal
berkata: “eh nanti dulu, suttsss jangan berisik, coba deh kalian dengar baik baik,
seperti ada suara gamelan ya? Kalian dengar ga.” yoga pun menjawab: “eh iya gua
juga dengar nih, ini sih lagunya gua kenal, aaaahhh iya ini kan lagu lingsir
wengi, lagu yang katanya buat manggil setan atau kuntilanak.”
Sisil pun
menyaut dengan muka pucat: “ih serius? Aaaaaaaaa… sumpah ya sisil takut sisil
takutttt, mamahhhhhhh mau pulang.” Billy pun menjawab dengan menyenggol si niko
: “elu sih nik udah tau sisil anaknya gitu, ngomongnya pelan pelan kek.!! Oh ya
gua mau nanya nih nik. APAAAAN NIK LAGU MANGGIL KUNTILANAK? (teriak).” Yoga berkata: “ett… bocah tolol” rizal
menjawab perkataan yoga: “woi goblok lu ya, gaboleh ngomong kasar, gimana sih
lu bocah begoooo.” Sisil menjawab: “ya ampun kalian berdua kok kurang cerdas
sih otaknya, jangan berkata kasar lagi ya, liat tuh niko, dia itu cowo baik,
dia gapernah ngomong kasar ( Niko mendengarnya ia pun bagaikan terbang ke
langit ke 7) paling Cuma anjing, babi, monyet, tolol, dongo, bangsat.!!.” rizal, billy, yoga pun menahan ketawa
sehingga rasa takut mereka pun mulai hilang. Namun lama kelamaan suara tersebut(lingsir
wengi) makin kencang, dan bulu kuduk mereka pun kompak pada merinding. Rasa
takut, gelisah, panik, semua bercampur menjadi satu, apalagi saat lilin yang
mereka nyalakan untuk penerangan mati secara tiba tiba padahal tidak ada angin,
kalau sudah begini, semua pun gelap, dan mereka pun saling berpegangan tangan.
Namun suara musik lingsir wengi itu terus terdengar dan mulai ada terdengar
suara suara aneh, seperti ada benda jatuh “kedebuk” ada suara tangisan, ada
juga suara “tutttt” oh kalau itu yoga kelepasan lagi.
waktu telah
menunjukan jam 1 malam, tapi lagu sinden tersebut masih terdengar, dan suara
tangisan itu masih ada, semakin membuat suasana menjadi mencekam. Satu persatu
diantara mereka mulai saling meminta maaf. Yoga berkata : “emm,, gua tau gua
itu punya banyak salah sama kalian, terutama sama elu zal, kalau besok pagi
kita semua gabisa ketemu lagi, gua minta…….……”
billy menjawab dengan kata terpatah patah “ma mauu.. min… mint… minta….
maa maa maaf yog?.” Yoga pun menjawab:
“minta air aus guaaaa… ya mau minta maaf lah.” Niko pun ikut berbicara : “iya
yog, buat yang lain juga gua minta maaf ya kalo gua punya salah, buat sisil. Jangan
jadi cewe manja ah, belajar mandiri dan dewasa ya, jaga baik baik diri kamu,
yang pasti aku gabisa jauh dari kamu.” Yoga menjawab: “duch niko totweetttttt…
muach.” Niko menjawab: “apaan sih lu yog, lagi romantis nih, rusuh aja lu.” Sisil menjawab dengan sifat lugu nya : “iya
niko aku bakalan mandiri, mandi sendiri, pakai baju sendiri, masak sendiri,
makan sendiri, nyuci baju sendiri, tidur sendiri, berangkat sekolah sendiri, bahkan
kalau aku mati aku bakalan kubur….. “
billy ikut ngomong: “ngubur sendiri??..” sisil menjawab : “ya dikuburin
lah billy, mana bisa aku yang mati aku yang nguburin” billy pun menjawab: “cieee tumben sisil
pinter, oh iya buat semua, gua juga minta maaf ya kalau gua punya salah sama
kalian.” Rizal pun berkata: “i..iy…iyaa
bil, ki…kit…..kita semua maafin kok… gu…
gu… gua juga ya mi… min… mintaaa maaf sama kalian semua” sisil menjawab: “kalian ada apa sih kok pada
minta maaf, udah kayak lebaran aja.” Niko menjawab: “kamu itu emang cewe paling
gapeka ya, sampai keadaan yang mencekam gini aja kamu masih ga sadar dan ga
peka juga?” tiba tiba suara musik sinden yang dari tadi terdengar mulai
berhenti dan hilang, suasana pun yang tadinya mencekam mulai mereda namun
selang beberapa menit, terdengar suara seperti langkah kaki, mereka berlima pun
mendengarnya dan sangat penasaran siapakah yang berjalan disekitar rumah yang
mereka tempati, mungkin saja itu orang, kan lumayan kali saja dia mau membantu
mereka ber-5, tetapi jika bukan orang? Bukan nya dapat pertolongan, mereka
berlima bisa mati ketakutan. Kemudian suara langkah kaki tersebut pun terdengar
semakin kecil dan sepertinya semakin menjauh. niko berkata dengan keringat yang
mengucur dari dahinya: “aduh lega gua, udah hilang bro suaranya.” Lalu tiba
tiba terdengar suara langkah kaki lagi, dan di ikuti dengan suara ketukan
pintu. “tok tok tok” billy berkata dengan berbisik agar tidak berisik: “yog…
kalau engga lu nik, sana coba lu cek, siapa yang ketuk? Kali aja orang mau
ngasih bantuan. Lumayan” niko menjawab dengan berbisik juga: “kenapa engga lu
aja bil, gua sih ogah, kalo gua mati, nanti si itu gimana?.” Billy pun berbisik
menjawab: “maksud lu sisil nik? Dia tanpa lu bisa hidup kok, kan masih ada
gua.” Yoga ikut berbicara: “udah udah
lu berdua masalah gini aja didebatin udah kayak capres, masa buka pintu aja ga
berani.” Niko menjawab: “oh lu berani
yog?” yoga menjawab: “jadi lu ngeraguin keberanian gua sebagai yoga prayudha
anaknya pak joko? Zal buka pintunya zal.” Niko menjawab: “dih sial..! gua kira
lu berani.” Disaat mereka ngobrol, suara ketukan tersebut mulai kencang dan
intensitas bertambah. “tok tok tok tok” keadaan mereka ber-5 pun semakin
panik, tetapi lama kelamaan suara ketukan
pintu tadi pun berhenti dan hilang, suara kaki tersebut pun mulai menjauh lagi.
waktu telah menunjukan jam 2 pagi, setelah
keadaan dan suasana sudah agak membaik, niko dan yoga pun memberanikan diri
untuk mencari lilin yang mati tadi untuk dinyalakan kembali, setelah lilin
tersebut ditemukan dan sudah nyala kembali, akhirnya karena faktor kelalahan
akibat tadi pada ketakutan mereka pun memutuskan untuk beristirahat
kembali. Niko berkata: “udah kalian
semua tidur aja sana, biar besok kita cari bantuan engga ngantuk dan engga
kelelahan, untuk keamanan tenang aja.”
Rizal menjawab: “beneran nih? Makasih kalau lu mau begadang nungguin
kita ber 4 tidur.” Niko menjawab: “dih…
siapa yang bilang? Gua juga mau tidur lah.” Tiba tiba sisil ikut berbicara: “ih
niko jahat, masa sisil tidur engga dijagain, ntar kalau sisil diambil mba kunti
sama pocong gimana?.” Niko menjawab: “eh iya iya aku engga tidur, udah kamu
tidur aja, biar aku yang jagain. (sambil usap usap rambut sisil)” billy berkata: “itu lah niko, kalau udah sama
sisil, lemahhhh… udah gitu gaberani nembak lagi. cemen Wkwk” niko menjawab: “suttttssss… :D”
Read More:
No comments: