Friday 8 March 2013

asal kota pontianak (kota seribu kuntilanak)


Saat mendengar kata Pontianak, pasti banyak yang teringat akan cerita-cerita mistik yang menguasai daerah ini, bahkan mungkin ada yang langsung teringat dengan kuntilanak.
 
Percaya atau tidak , sesungguhnya cerita-cerita mistik itu bukan hanya mitos belaka, loh. Buat kamu yang suka menantang adrenalin dan pengen tahu kisah-kisah unik dibalik daerah Pontianak, yang konon dikatakan kota Kuntilanak, ayo segera dibaca deh! Dijamin ga bakal nyesel. Selain nambah ilmu, kalian juga bisa lebih waspada, jika suatu hari nanti, ada yang mendapat kesempatan, mengunjungi daerah ini. Pada penasaran, bagaimana ceritanya? Tunggu apa lagi,ayo segera dibaca!
Konon ceritanya, nama Pontianak mempunyai arti yang cukup mistik, yaitu perempuan yang mati pada saat melahirkan dan arwahnya bergentayangan untuk balas dendam. Pontianak sering diidentikkan dengan kuntilanak. 

Sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik ataupun kembang desa. Penduduk desa setempat bercerita bahwa, kuntilanak ini mempunyai kegemaran untuk meneror penduduk kampung,untuk menuntut balas atas kematiannya. Disaat muncul wanita ini selalu diiringi harum bunga kamboja, berjalan dan nongkrong ditempat yang sepi. Laki-laki yang tak kuat iman dan tak berhati-hati bisa langsung menjadi mangsanya. Pangkalan tempat bersemayamnya wanita jadi-jadian ini tak lain adalah disetiap pohon-pohon besar.

Nah, yang menjadi pertanyaan besar, mengapa Pontianak dijadikan nama ibu kota Kalimantan Barat? Apakah ada hubungannya dengan kuntilanak?  Pengen tahu? Ayo terusin membaca ! Saat ini kita akan memasuki rana kumpulan cerita unik mengenai mitos dan asal usul kota kuntilanak ini.
Pada zaman dahulu , sebelum Pontianak menjadi kerajaan, dan pada akhirnya menjadi sebuah kota,ternyata daerah ini menyimpan begitu banyak misteri . Konon daerah ini mempunyai nilai mistik yang sangat kuat. Penduduk setempat meyakini bahwa, desa yang mereka huni saat ini ialah hunian angker yang  dipenuhi oleh makhluk halus, perlu kepekaan khusus pada dunia gaib yang tak terlihat oleh mata telanjang, jika ingin hidup selamat.

Para leluhur yang telah menetap lama didesa ini, selama berabad yang lalu, menurunkan cerita pada generasinya bahwa Pontianak berasal dari bahasa melayu Puntianak ataupun Kuntilanak, yang berasal dari kata Bunting dan anak. Jika digabungkan artinya wanita hamil yang meninggal pada saat akan melahirkan dan anak itu belum sempat dilahirkan.

Wanita ini diyakini meninggal pada saat melahirkan , karena melihat sebuah sosok mengerikan, yang oleh penduduk setempat disebut dengan penunggu rumah, dalam artian makhluk halus yang mendiami tiap rumah dikampung tersebut.

Tidak puas akan kematiannya bersama sang anak yang akan dilahirkan dan tidak adanya kehadiran sang suami dalam proses kelahiran anak mereka, arwah wanita ini selalu bergentayangan menghantui dan mengganggu masyarakat. Wanita jadi-jadian ini hanya muncul dimalam hari, dengan menjelma menjadi wanita cantik dan menggoda laki-laki yang sudah caukup berusia dan mata keranjang atau biasanya disebut bandot tua. 

Ketika sudah menemukan sasaran yang empuk, wanita jelmaan ini mulai mendekati mangsa dan mulai merayu dengan kata-kata manisnya “Bang mau nemenin aku ga?” disaat bandot tua mulai merespon, dengan jawaban dan kelakuan yang nakal, sang kuntilanak langsung menembakan rayuan mautnya, “Bang aku mau pulang, boleh anterin ga?” jawaban dan tindakan dari pertanyaan itulah  yang menjadi penentuan hidup matinya mangsa. Jika sang bandot menjawab “iya” dan mengantarnya, maka kuntilanak akan membawanya pada tempat yang sepi dibawah pohon-pohin besar, untuk segera menghisap darah bandot tua itu. Dengan menghisap darah, kuntilanak dapat terus bertahan hidup.

Dilain pihak , selain mengincar bandot tua, kuntilanak juga menyerang ibu-ibu yang akan segera melahirkan, agar mereka bernasib sama , sebagai upaya untuk membalaskan dendam atas kematiaannya. Ibu-ibu yang tidak mempunyai iman yang kuat dapat melihat sosok menyeramkan dari kuntilanak, sehingga pada saat hendak melahirkan ibu-ibu tersebut shock dan akhirnya meninggal.

Kuntilanak ini termasuk hantu yang jahat, tidak puas hanya wanita melahirkan yang meninggal, Kuntilanak juga meneror bayi-bayi yang baru saja dilahirkan, tiap kali ia mendengar tangisan bayi yang baru saja lahir, kuntilanak langsung segera menghampiri makhluk kecil tak berdosa itu, dan segera menghisap darah tanpa belas kasihan.

Kehadiran kuntilanak, tentu sangat meresahkan masyarakat, hingga pada akhirnya seluruh elemen masyarakat sekitar, berkumpul menjadi satu untuk mencari solusi mengenyahkan atau melawan kuntilanak. Penduduk setempat menyepakati bahwa cirri-ciri kuntilanak adalah sebagai berikut : tertawa melengking, menangis tersendu-sendu, suka puing2 bangunan, sering bertempat di pohon-pohon besar, menyukai darah dan daging anak-anak yang baru lahir.
 
Untuk menangkal gangguan pada ibu hamil dapat diterapkan suatu strategi. Kuntilanak tidak akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut selalu membawa paku, pisau, dan gunting bila bepergian ke mana saja. Hal ini menyebabkan seringnya ditemui kebiasaan meletakkan gunting, jarum dan pisau di dekat tempat tidur bayi.Menurut kepercayaan masyarakat , benda tajam seperti paku bisa menangkal serangan kuntilanak. Ketika kuntilanak menyerang, paku ditancapkan di lubang yang ada di belakang leher kuntilanak. Selain itu masih ada cara lagi, cara lainnya adalah melawan kuntilanak  dengan menangkap dan menggunting kuku dan rambutnya, lalu menjejalkan rambut dan kuku itu di lubang belakang lehernya.

Karena langkah dan upaya-upaya diatas masih belum terlalu efektif, masih banyak warga yang tidak berani dengan kuntilanak, tidak sedikit dari mereka yang hanya melihat saja sudah gemetaran,dan menahan pipis, apa lagi melawannnya. Akhirnya warga kampong berdiskusi kembali dan mengatur siasat bagaimana untuk memusnahkan kuntilanak bersama-sama, dan akhirnya ditetapkanlah solusi dengan memancing kuntilanak menghampiri bayi yang baru lahir.

Pada suatu malam yang sudah ditentukan oleh warga desa, hantu pontianak mendengar erangan seorang wanita yang sedang melahirkan. Ia lalu terbang ke arah rumah wanita yang sedang melahirkan itu, tidak sadar bahwa sudah ada sekelompok warga yang menyiapkan penyergapan. Warga desa tersebut menangkapnya dengan sebuah jaring, yang menyebabkan tubuhnya terpisah dari kepalanya. Dan sekelompok warga pada akhirnya membunuh tubuh kuntilanak tersebut dengan membakarnya. Akibat dari kejadian itu para kuntilanak sudah sangat jarang berkeliaran di Pontianak. Tubuh kuntilanak yang habis terbakar diyakini masyarakat bahwa arwah penasaran wanita yang disebut kuntilanak itu, masuk ke nirwana.

Setelah kejadian itu, ternyata tidak bearti daerah Pontianak seutuhnya sudah bebas dari kuntilanak yang berkeliaran. Pada saat tiba rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie yang merupakan pendiri kerajaan Pontianak. Kuntilanak datang kembali menghantui kampong ini, khususnya bagi pendatang baru, pada saat rombongan Syarif menyusuri sungai Kapuas , yang merupakan sungai terpanjang dikalimantan, beliau dan rombongan kembali diganggu oleh kumpulan kuntilanak yang sudah haus akan darah segar manusia.

Ternyata, Syarif tidak kalah pintar dengan kuntilanak, Sedikitpu beliau tak gentar apalagi takut untuk melawan kuntilanak itu. Ia juga, bahkan memerintahkan semua rombongannya agar waspada, hati-hati, bahkan beliau sering menembakan meriam untuk mengusir kuntilanak yg karna jumlahnya tidak sedikit saat melewati sungai kapuas.

Perlu diketahui bahwa beliau ini adalah salah satu tokoh yang mendukung Indonesia dalam melawan kaum penjajah, dan pada perkembangannya ia dipanggil sebagai sultan. Setelah sultan berhasil memukul mundur para kuntilanak dan turut serta mengusir penjajahan Belanda di Pontianak, ia mendapat kepercayaan penuh untuk mengolah Pontianak dan menjadi raja yang pertama di kerajaan Pontianak. Pada zaman kepemimpinan beliau Pontianak mengalami masa kejayaan. Dan dalam era kejayaan sultan inilah menjadi titik, secara perlahan hilangnya pengaruh kuntilanak didaerah Pontianak, namun tidak bearti saat itu kuntilanak sudah tidak ada. pontianak mendapat julukan kota seribu kuntilanak.

2 comments:

Powered By Blogger · Designed By Seo Blogger Templates